Roda Kehidupan Indonesia

Mengupas fenomena kehidupan Indonesia

Selasa, 19 Mei 2015

Kesehatan penduduk Indonesia


Kesehatan adalah suatu investasi yang sangat berharga. Lalu apakah sudah ada upaya terhadapt diri kita sendiri untuk menjaga kesehatan? Masih banyak sekali masyarakat yang tidak peduli sama sekali terhadap kesehatan. Contohnya saja membuang sampah sembarangan atau membuang sampah ke sungai. Padahal tindakan tersebut dapat menyebabkan wabah penyakit.

Dalam Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan ditetapkan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.

Kesehatan masyarakat juga dipengaruhi oleh perhatianya pemerintah. Puskesmas adalah salah satu bentuk perhatian pemerintah terhadap kesehatan masyarakat. Dengan adanya Puskesmas yang ada di pedesaan, dapat membantu masyarakat untuk berobat sehingga mereka tidak perlu jauh-jauh pergi ke kota untuk berobat. Saat ini, jumlah Puskesmas di seluruh Indonesia adalah 7.550 unit, Puskesmas Pembantu 22.002 unit dan Puskesmas keliling 6.132 unit.

Di negara kita mereka yang mempunyai penyakit diperkirakan 15% sedangkan yang merasa sehat atau tidak sakit adalah selebihnya atau 85%. Selama ini nampak bahwa perhatian yang lebih besar ditujukan kepada mereka yang sakit. Sedangkan mereka yang berada di antara sehat dan sakit tidak banyak mendapat upaya promosi. Untuk itu, dalam penyusunan prioritas anggaran, peletakan perhatian dan biaya sebesar 85 % seharusnya diberikan kepada 85% masyarakat sehat yang perlu mendapatkan upaya promosi kesehatan.

Berikut ini masalah yang ada dalam membangun kesehatan      :
1.      Kesadaran masyarakat terhadap kesehatan masih rendah
2.      Kinerja pelayanan kesehatan yang rendah.
3.      Pelayanan kesehatan yang belum merata.
4.      Terbatasnya tenaga kerja

Itulah beberapa masalah yang ada dalam membangun kesehatan masyarakt di Indonesia. Semoga pemerintah dari waktu ke waktu bisa memberikan terobosan baru dalam meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia.

Terima kasih sudah membaca artikel saya. Salam


Senin, 18 Mei 2015

Transmigrasi di Indonesia


Anda tau apa arti transmigrasi?. Ya betul! Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Jadi upaya inilah yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi jumlah kepadatan penduduk disuatu daerah. Contohnya penduduk Jakarta dipindahkan ke Kalimantan, hal ini berguna untuk mengurangi jumlah penduduk yang menempati Jakarta, sehingga tidak terjadi kepadatan penduduk yang luar biasa.

Terpusatnya kegiatan politik pemerintahan dan ekonomi Indonesia di pulau Jawa menyebabkan tidak berkembangnya politik ekonomi di pulau lainya.sebanyak 60% dari 237,6 juta penduduk indonesia kini mendiami pulau jawa yang luasnya hanya 7% dari luas keseluruhan wilayah di Indonesia.Padahal Indonesia sendiri dikenal sebagai negara archipelago atau negara kepulauan,sedangkan hanya satu pulau yang dihuni oleh lebih dari separuh penduduk Indonesia,bagaimana hal-nya dengan 93% dari wilayah indonesia?

Banyak dari wilayah itu yang mendiami hanya penduduk asli atau orang pribumi. Oleh karena itu progam transmigrasi ini dijalankan oleh pemerintah demi mengurangi kepadatan penduduk termasuk didalam wilayah pulau Jawa. Tetapi transmigrasi tak semudah yang kita pikirkan, karena ternyata masih ada saja kendala yang datang. Berikut ini adalah kendala yang timbul dalam transmigrasi :

1.               Konflik Pribumi dengan Pendatang

Terkadang penduduk pribumi tidak menyukai para pendatang yang ingin tinggal didaerah yang ditempati oleh penduduk pribumi. Hal inilah yang membuat para pendatang takut untuk bertransmigrasi. 

      2. Keadaan Ekonomi para Transmigran

Masalah ekonomi adalah masalah yang sudah umum. Karena keterbatasan uang yang dimiliki, sehingga masyarakat sulit untuk melakukan transmigrasi. Seharusnya pemerintah harus lebih peduli terhapap para tranmigran.

     3. Kurangnya Fasilitas ditempat Transmigrasi

Ketika fasilitas yang ada tidak memungkinkan, para transmigran pasti akan mulai berpikir tentang kesulitan yang akan dialami selama tinggal diwilayah yang kurang akan fasilitas.

     4. Keadaan Lingkungan

Tanah tandus, kurang air bersih, tidak ada arus listrik. Hal ini memang sangat sulit diterima bagi para transmigran untuk tinggal didaerah seperti itu. Karena mereka pasti akan berpikir, jika berada diwilayah itu pasti akan menderita.

Itulah beberapa kendala yang timbul pada saat akan melakukan transmigrasi ke wilayah lain. Semoga pemerintah dapat mengatasi masalah tersebut, sehingga para transmigran mau berpindah tempat, agar tidak terjadi kepadatan penduduk. Terima kasih sudah membaca artikel saya kali ini. Semoga bermanfaat. Salam

Belajar selama 9 tahun ?


Membebaskan masyarakat dari bencana kebodohan memang menjadi tujuan pemerintah dalam mengadadakan wajib belajar selama 9 tahun. Hal ini memang menjadi hal yang bagus untuk menyadarkan masyarakat Indonesia tentang hal positif dalam pendidikan.

Kesadaran tersebut dituangkan dalam rumusan Pembukaan UUD 1945 yang menegaskan bahwa salah satu tujuan pembangunan nasional adalah “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Selanjutnya, pada batang tubuh, pasal 31 UUD 1945 lebih tegas lagi menyatakan”(1) setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan”, dan ” (2) setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”.

Atas hal itu Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia akan mendaftarkan permohonan pengujian Pasal 6 ayat (1) UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) terkait wajib belajar 9 tahun ke Mahkamah Konstitusi. Dengan begitu wajib belajar selama 9 tahun akan terlaksanakan. Semoga dengan diluncurkanya peraturan wajib belajar 9 tahun di Indonesia dapat terlaksanakan dan dapat membrantas kebodohan di Indonesia. Terima kasih sudah membaca artikel saya. Salam

Kependudukan di Indonesia



Negara Indonesia ini adalah negara yang sangat kaya dengan sumber daya alam yang sangat melimpah. Tetapi masalah di Indonesia masih juga belum teratasi. Pengangguran, kemiskinan, pernikahan dini dan lain sebagainya masih saja merajalela sampai hari ini. Jumlah penduduk adalah salah satu faktor terjadinya masalah di Indonesia. Faktor-faktor lainya adalah pernikahan dini yang terjadi dan membuat pertumbuhan jumlah penduduk semakin bertambah. Dengan jumlah penduduk yang terus meningkat, membuat Indonesia susah membuat sejahtera masyarakatnya.

Dampak dari itu semua sangat besar dan dapat menimbulkan masalah besar. Banyaknya penduduk Indonesia membuat negara kita menjadi urutan ke-4 terbesar setelah negara Cina, India, dan Amerika Serikat. Hal ini yang membuat negara kita menurun kualitas penduduknya. Kepadatan penduduk dan persebaran yang tidak merata membuat pemerintah kesusahan untuk mengatur dan mensejahterakan masyarakat. Faktor-faktor kepadatan penduduk adalah kurangnya lapangan pekerjaan di daerah tertentu, banyaknya yang melakukan urbanisasi dari desa ke kota sehingga terjadi kepadatan penduduk di kota-kota besar seperti di ibu kota Jakarta, dan lahan yang subur yang terletak di tanah Jawa membuat masyarakat luar pulau Jawa berpindah ke Jawa, serta sarana dan prasarana yang belum merata didaerah-daerah tertentu.

Solusi untuk hal ini adalah memajukan fasilitas umum di daerah-daerah, memperbanyak lapangan pekerjaan, membekali masyarakat di daerah dengan ilmu tentang bercocok tanam atau berternak yang baik. Dengan begitu masyarakat didaerah tidak akan berpindah ke tempat lain untuk mencari pekerjaan atau mencari tempat dengan fasilitas yang baik. Selain itu masih ada masalah yang berkaitan dengan kualitas penduduk, adalah perkawinan dini yang dilakukan oleh para remaja. Kurangnya perhatian dari para orang tua dan peran guru disekolah juga berdampak pada kualitas anak. Supaya anak dapat berkembang dan bertumbuh dengan didikan dan ajaran yang baik, anak harus bersekolah.

Keadaan penduduk di negara-negara yang sedang berkembang tingkat pendidikannya relatif lebih rendah dibandingkan penduduk di negara-negara maju, demikian juga dengan tingkat pendidikan penduduk Indonesia.Rendahnya tingkat pendidikan penduduk Indonesia disebabkan oleh:
1.     Tingkat kesadaran masyarakat untuk bersekolah rendah.
2.     Besarnya anak usia sekolah yang tidak seimbang dengan penyediaan sarana pendidikan.
3.     Pendapatan perkapita penduduk di Indonesia rendah.

Dampak yang ditimbulkan dari rendahnya tingkat pendidikan terhadap pembangunan adalah :
1.     Rendahnya penguasaan teknologi maju, sehingga harus mendatangkan tenaga ahli dari negara maju. Keadaan ini sungguh ironis, di mana keadaan jumlah penduduk Indonesia besar, tetapi tidak mampu mencukupi kebutuhan tenaga ahli yang sangat diperlukan dalam pembangunan.
2.     Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan sulitnya masyarakat menerima hal-hal yang baru. Hal ini nampak dengan ketidakmampuan masyarakat merawat hasil pembangunan secara benar, sehingga banyak fasilitas umum yang rusak karena ketidakmampuan masyarakat memperlakukan secara tepat. Kenyataan seperti ini apabila terus dibiarkan akan menghambat jalannya pembangunan.
Selain menghambat jalanya pembangunan, hal ini juga termasuk dalam kualitas penduduk yang semakin buruk. Kurangnya perhatian terhadap pendidikan membuat Indonesia menjadi negara yang berkembang, bukan menjadi negara maju. Padahal menurut Badan Pusat Statistik jumlah penduduk di Indonesia berjumlah 248,8 juta pada tahun 2013. Tetapi Indonesia masih kekurangan SDM, hal ini karena ketidaksadaran masyarakat itu sendiri terhadap pendidikan. Padahal jika semua masyarakat sadar terhadap pendidikan hal ini akan membuat Indonesia menjadi negara maju dan pasti kebutuhan SDM akan terpenuhi. Solusi yang terbaik dalam masalah pendidikan di Indonesia adalah :
  • Masyarakat wajib belajar selama 9 tahun.
  • Mengadakan belajar jarak jauh seperti SMP Terbuka dan Universitas Terbuka.
  • Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan
  • Meningkatkan mutu guru dalam mengajar di sekolah
  • Menyempurnakan kurikulum sesuai perkembangan zaman.
  • Memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi dan kurang mampu.


Indonesia adalah negara besar dan kaya akan sumber daya alam,bahasa,budaya dan pulau-pulau yang indah serta flora dan fauna yang luar biasa. Mari kita bersama-sama melestarikan serta peduli terhadap semua. Termasuk didalam pendidikan, pikirkanlah masa depan kita. Jangan buang sia-sia masa remaja kita saat ini dengan hal negatif yang membuat kemunduran terhadap diri sendiri maupun negara. Terima kasih sudah berkunjung dan nantikan perkembangan terbaru seputar tanah air kita Indonesia